Debat SMPN 8 Pasuruan: Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Berpikir Kritis


Debat SMPN 8 Pasuruan: Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Berpikir Kritis

Debat merupakan kegiatan yang tak hanya sekedar memperdebatkan suatu topik, namun juga menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan berpikir kritis. Hal ini juga yang diakui oleh sekolah-sekolah di Indonesia, termasuk SMPN 8 Pasuruan yang aktif menggelar kompetisi debat setiap tahunnya.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 8 Pasuruan, Bapak Andi Susanto, kegiatan debat menjadi salah satu cara efektif untuk melatih siswa dalam berbicara di depan umum dan mengasah kemampuan berpikir kritis. “Melalui debat, siswa belajar untuk menyusun argumen yang kuat dan logis, serta mampu merespons dengan cepat terhadap argumen lawan,” ungkap Bapak Andi.

Debat SMPN 8 Pasuruan sendiri telah melibatkan puluhan siswa setiap tahunnya, baik sebagai peserta maupun panitia. Menurut Ibu Dini, salah seorang guru pembimbing debat di sekolah tersebut, kegiatan debat mampu melatih siswa untuk berpikir secara analitis dan memahami berbagai sudut pandang. “Siswa belajar untuk memahami perspektif lawan debatnya, sehingga dapat merumuskan argumen yang lebih kuat dan meyakinkan,” jelas Ibu Dini.

Tak hanya itu, debat juga menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan kerja sama tim, kedisiplinan, serta pengetahuan siswa dalam berbagai bidang. Menurut John Dewey, seorang filsuf dan pendidik ternama, “Debat bukan hanya sekedar pertukaran argumen, namun juga proses pembelajaran yang mendalam dan berkesinambungan.”

Dengan demikian, debat di SMPN 8 Pasuruan tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, namun juga menjadi bagian dari upaya sekolah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan berpikir kritis siswanya. Melalui debat, diharapkan siswa mampu menjadi individu yang mampu berpikir kritis, mengemukakan pendapat dengan jelas, serta memahami sudut pandang orang lain.